Menjelang Magrib 2 (2025) - IMDb

📌 Identitas Film

  • Judul: Menjelang Magrib 2: Wanita yang di Rantai
  • Genre: Horor, Misteri, Thriller
  • Durasi: 103 menit
  • Sutradara & Penulis: Helfi C.H. Kardit
  • Produksi: Helroad Films
  • Tahun Rilis: 2025

đź“– Sinopsis

Film ini membawa penonton ke tahun 1920-an, di masa kolonial Hindia Belanda.

Seorang dokter muda bernama Giandra, lulusan Universitas Stovia (sekolah kedokteran terkenal saat itu), membaca berita di koran tentang seorang gadis bernama Layla. Layla dipasung dan dirantai di sebuah desa terpencil bernama Desa Karuhun. Warga percaya bahwa cara tersebut bisa “mengusir roh jahat” yang dianggap menguasai Layla.

Giandra, yang berpegang pada ilmu kedokteran modern, merasa tergugah untuk menyelamatkan Layla. Ia kemudian berangkat ke Desa Karuhun bersama seorang jurnalis muda bernama Rikke.

Sesampainya di desa, mereka mendapati Layla memang benar-benar dirantai dan diperlakukan dengan cara mistis yang dipimpin seorang dukun desa.
Di sana, terjadi benturan besar antara ilmu pengetahuan (Giandra sebagai dokter) dengan kepercayaan lokal dan ritual mistis yang sudah mendarah daging.

Namun, semakin lama Giandra dan Rikke berada di desa itu, semakin banyak kejadian aneh, mistis, dan menyeramkan yang membuat mereka mempertanyakan keyakinannya sendiri. Ada rahasia kelam di balik penderitaan Layla, yang ternyata bukan sekadar gangguan jiwa biasa.


Jadwal Film Menjelang Magrib 2: Wanita yang di Rantai di Seluruh Bioskop  Indonesia - teater.co

👥 Karakter Utama

  • Giandra → dokter muda idealis, percaya pada sains.
  • Rikke → jurnalis yang ingin mengungkap kebenaran di balik kasus Layla.
  • Layla → gadis misterius yang dipasung, mengalami penderitaan fisik dan batin.
  • Dukun Desa → tokoh berpengaruh yang meyakini bahwa ritual dan pemaksaan adalah satu-satunya cara menyembuhkan Layla.

🎭 Tema Utama

  • Konflik antara sains vs kepercayaan tradisional/mistis.
  • Kegilaan, penindasan perempuan, dan mitos dalam masyarakat pedesaan.
  • Atmosfer horor kental dengan nuansa kolonial dan kepercayaan lokal.
  • Kritik sosial tentang bagaimana penderita gangguan jiwa diperlakukan di masa lalu.

🌟 Daya Tarik Film

  1. Setting tahun 1920 → jarang ada film horor Indonesia yang berlatar zaman kolonial.
  2. Kisah nyata terinspirasi tradisi → pasung dan rantai memang pernah dilakukan di masyarakat sebagai “pengobatan”.
  3. Nuansa horor tradisional dengan mistik, ritual, dan kengerian khas pedesaan.
  4. Konflik psikologis → apakah benar Layla hanya sakit jiwa atau ada kekuatan gaib yang menguasainya?
  5. Sekuel yang lebih dalam → film ini melanjutkan ketegangan Menjelang Magrib pertama, tapi dengan cerita yang lebih kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published.