:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5195715/original/069417300_1745381954-Pembantaian_Dukun_Santet_0.jpg)
Film “Pembantaian Dukun Santet” menceritakan tentang kekacauan yang terjadi di sebuah pesantren di Banyuwangi pada tahun 1998. Ratusan orang, termasuk guru dan santri, dituduh sebagai dukun santet dan menjadi korban pembunuhan brutal. Film ini mengangkat kisah nyata teror dan pembunuhan yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, pada tahun 1998-1999, yang diinspirasi dari thread viral di X tentang pembantaian dukun santet. Berikut adalah beberapa poin penting dari film ini:
- Teror di Pesantren:Film ini berlatar di sebuah pesantren di Banyuwangi, di mana terjadi kekacauan setelah sekelompok orang berpakaian hitam menyerang dan membunuh para penghuni pesantren, termasuk guru dan santri, yang dituduh sebagai dukun santet.
- Hilangnya Pemilik Pesantren:Pemilik pesantren juga menghilang secara misterius di tengah kekacauan, menambah ketegangan dan kebingungan di antara para guru.
- Satrio, Saksi Mata:Seorang santri bernama Satrio menjadi saksi mata pembantaian dan berusaha bertahan hidup di tengah kekacauan. Ia juga berusaha mengungkap dalang di balik teror tersebut.
- Penyelidikan dan Dendam:Satrio melakukan penyelidikan dan mengungkap masa lalu kelam keluarganya, yang ternyata terkait dengan tragedi pembantaian tersebut, termasuk kemungkinan adanya dendam yang belum selesai.
- Teror dan Ancaman:Satrio dan keluarganya terancam bahaya, dan ia harus berjuang untuk menyelamatkan diri dan mengungkap kebenaran di balik teror yang menghantui pesantren dan keluarganya.
Film ini tidak hanya menampilkan teror dan pembantaian, tetapi juga menyoroti konflik sosial dan dendam yang melatarbelakangi peristiwa tersebut.